Senin, 16 Juli 2012

innocence

Hari semakin larut.. seketika aku teringat akan seseorang yang sejatinya pernah terukir di dalam hati ini. Bahagia memang yang kurasa, tak ada sedikitpun rasa kecewa tercipta untuknya. Anugrah cinta yang ku rasa tak terbendung jiwa, walau hanya secercah harapan dapat berdua dengannya. Sempat ku berfikir mencoba mengukir puisi cinta, yang tentunya tak seromantis cerita romeo-juliet dan tidak pula se-naif para pemilu kada. Namun inilah cinta, anugerah terindah dari yang maha kuasa yang takkan pernah mengajari  keburukan melainkan senantiasa menjunjung tinggi kearifan...

Oh.. madu
Betapa sulitnya aku mendapatkanmu
Betapa sulitnya aku mencarimu
Betapa sulitnya aku memperolehmu
Sedikitnya usaha yang telah kulakukan
Mengepakkan otot-otot sayapku hanya untukmu
Namun yang aku dapatkan hanyalah setetes bagian darimu

Oh.. madu
Mengertikah engkau apa yang terjadi
Setelah aku bersusah payah mendapatkanmu
Selagi aku berperang menjagamu
Semasa aku membangun keelokanmu
Dengan tubuh mungilku
Kugerakkan seluruh jiwa ragaku hanya untukmu

Oh.. madu
Sungguh berat rasanya dalam waktu yang singkat
Engkau tak lagi ada dalam kehidupanku
Seketika engkau direbut dan dirampas
secara paksa tanpa tersisa oleh manusia
setidaknya aku bersyukur
karena telah  ditakdirkan untuk selalu bersamamu

Oh.. madu


Anything for you



Senin, 28 Mei 2012

Just Share

Wahhh, love rain udah pengen abis aja nih T_T huhuhu. Bisa dibilang, mungkin drakor yang satu ini paling berkesan menurut gue. Sebelumnya sih emang gue paling anti sama yang namanya SINETRON. Soale kita bakalan dibawa ribet sama alur ceritanya, dan pastinya bakalan lama nunggu endingnya. Namun semua persepsi gue tentang sinetron maupun drakor akhirnya terbantahkan (aihh sedep), setelah gue nonton Love Rain. Awalnya gue nonton love rain juga cuman buat ngeliat aktingnya cewe gue (hammer) Yoona SNSD. Eh, lama kelamaan gue jadi suka sama alur ceritanya.

Menurut gue sih alur ceritanya ga ada yang awkward sama sekali, twistnya juga gue dapetin banget cuuyy. Pokoke sedep poll lahh, klo kata orang bule Nice gituu. Ditambah lagi soundtrack - soundtracknya yang bagus - bagus pisan euy. Disalah satu episode Love Rain ada tuh soundtrack yang paling gue demen banget, judulnya Shy Confession. Nah berhubung gue bae orangnya nih gue kasih soundtracknya yang nyanyiin MILK TEA. Yaudah langsung aja, selamat beribadah (ehh), selamat datang (alaahh), selamat malam (koplak), selamat menikmati. ^^


Milk Tea - Shy Confession
 
I love you 나의 사랑이란 I love you
I love you naye sarangiran I love you
가끔 느껴지는 두근거림
gakkeum neukkyojineun dugeun gorim
Oh no no 그건 아닐꺼야
Oh no no geugon anilkkoya
널보는 맘은
nolboneun ne mameun

I love you 나의 사랑이란 I love you
I love you naye sarangiran I love you
항상 바라보며 웃을꺼야
hangsang barabomyo useulkkoya
부끄런 볼을 모를꺼야
bukkeuron du boreul moreulkkoya
If your love 이젠 고백해
If your love ijen gobekhe

My love 이렇게 좋아해 My love 니가 정말 좋아
My love iroke nol joahe My love niga jongmal joa
이젠 니가 안아줄래
ijen na niga anajulle
풍덩 빠졌어 예쁜 안아줘
pungdong ppajyosso yeppeun ne mam puk anajwo

l need you 이젠 사랑이란 I need you
l need you ijen sarangiran I need you
니가 없이는 없는거야
niga obsineun na omneun-goya

온종일 땜에 행복해져
onjongil no tteme hengbokhejyo
If your love 이젠 고백해
If your love ijen gobekhe

My love 이렇게 좋아해 My love 니가 정말 좋아
My love iroke nol joahe My love niga jongmal joa
이젠 니가 안아줄래
ijen na niga anajulle
풍덩 빠졌어 예쁜 안아줘
pungdong ppajyosso yeppeun ne mam puk anajwo

Just Falling in love with you
사랑에 빠졌어
sarange ppajyosso
Just Falling in love with you
너만을 사랑해
nomaneul saranghe

My love 이렇게 사랑해 My love 이게 사랑인걸
My love iroke nol saranghe My love ige sarangin-gol
이런 너무 떨리지만
iron mal nomu ttollijiman
이젠 말할게 수줍은 손잡아줘
ijen malhalge sujubeun ne sonjabajwo

Minggu, 18 Maret 2012

Girls' Generation - Time machine


Itsumo yori sukoshi hiroi heya tadahitori
It's over, guess it's over
Futari de tsukuri ageta sutōrī mo munashiku
Kon'nani kantan ni kuzure teshimau nante
One mistake, got a one regret
"Dare mo kanpeki janai" tte
Sō iikikasete mite mo
Nani o shite mo kizu wa iyasenakute

Reff :
Ima time machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
Koto ga dekitanara
Mō nani mo negawanai
Hakanakute tōI kioku ni naru mae ni...
I need a time machine oh
I need a time machine oh

Hitori de sugosu jikan wa oso sugite
Ayamachi no batsu wa amarini mo omoku
Anata ga saigo ni nokoshita words
Ima demo zutto rifurein tomaranai
Mada munegaitamu

Just one mistake, just one regret
Wagamama mo ima wa itoshikute
Ima time machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
Koto ga dekitanara
Mō nani mo negawanai
Hakanakute tōI kioku ni naru mae ni...
I need a time machine

Jikū tobikoete anata ni aetara
Tatoe onaji
Ketsumatsu mukaeta to shite mo kitto
Kui wa nokoranai hazudakara

Ima time machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
Koto ga dekitanara
Mō nani mo negawanai
Hakanakute tōI kioku ni naru mae ni...
Yeah futari no omoide wasureteshimau mae ni...
Gimme a time machine
Oh Gimme a time machine
Oh Gimme a time machine












Senin, 23 Januari 2012

Iwan Fals - Sarjana Muda

Berjalan seorang pria muda dengan jaket lusuh dipundaknya
Disela bibir tampak mengering terselip sebatang rumput liar 

Jelas menatap awan berarak, wajah murung semakin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah, keringat bercampur debu jalanan 

Engkau sarjana muda resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu... 

Empat tahun lamanya bergelut dengan buku, tuk jaminan masa depan 
Langkah kakimu terhenti didepan halaman sebuah jawatan 

Terjenuh lesu engkau melangkah dari pintu kantor yang diharapkan
Terngiang kata tiada lowongan untuk kerja yang didambakan 

Tak perduli berusaha lagi, namun kata sama kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak, wajah murung semakin terlihat 

Engkau sarjana muda resah tak dapat kerja
Tak berguna ijazahmu... 

Empat tahun lamanya bergelut dengan buku, sia - sia semuanya 
Setengah putus asa dia berucap... maaf  ibu


Makna lagu sarjana muda 

Melalui syair lagu “Sarjana Muda” Iwan Fals mencoba menggambarkan bagaimana seorang sarjana yang telah berusaha untuk memperoleh title yang di idam-idamkanya selama empat tahun lebih, namun setelah lulus seorang sarjana itu senantiasa mendapati kegagalan dalam mencari pekerjaan. 

Lagu ini seolah-olah menjelaskan betapa sulitnya hidup didunia tanpa jerih payah dan keringat, setidaknya memerlukan segenap perjuangan untuk mendapatkan kenikmatan. Bagaimana tidak, seseorang yang telah bersusah payah berjuang, memerlukan waktu yang sangat panjang, belum tentu mendapatkan keberhasilan. Apalagi kita yang hanya bisa mengeluh dan mengeluh saja, pasti hanyalah kegagalan yang akan kita peroleh. Pada akhirnya nasib pula yang ditentukan oleh sang pencipta.

Lagu ini secara tekstual juga menyimpulkan bahwa ijazah seorang sarjana tidak menjadi jaminan seseorang untuk meraih cita-cita yang diinginkannya. Bahkan sampai sekarang pun sepertinya seorang yang sudah mempunyai title sarjana masih banyak yang jadi pengangguran. Namun kita hidup di dunia bukan hanya untuk mengeluh dan berputus asa. Kita hidup untuk berjuang memperoleh kenikmatan dunia maupun akhirat. Oleh karenanya didalam upaya yang telah kita lakukan (ikhtiar) harus senantiasa diringi oleh doa, sebab manusia hanya bisa beriktiar dan bertawakal.
 

Kisah Wortel, Telur dan Kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?” "Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” 

Apakah kamu layaknya seperti wortel nak, yang kelihatannya keras tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu seperti telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri” 

Selasa, 17 Januari 2012

Girls' Generation - Ice Boy

*
chagaweo neomuna sokshiryeo neomuna
ibari neomu shiryeo naengmyeon naengmyeon naengmyeon
gaseumi neomu shiryeo naengmyeon naengmyeon naengmyeon 

**
neol bomyeon neomuna do dashi bwado neomuna
chadicha momi deollyeo naengmyeon naengmyeon nangmeyon
jjilgyeo do neomun jjilgyeo naengmeyon naengmeyon naengmeyon
geurae do neol saranghae 

***
hey ya hey ya fire! fire!
yeah ya yeah ya warning! warning! no no
hey ya hey ya fire! fire!
yeah ya yeah ya warning! warning! no no

nun bushin haessali dalkom hage dagawa
sae paran padoga sang keum haege milyeo wa
badat ga eseo cheoeum mannan geudae
kongdak kongdak nan sarange bbajeosseo

yongi nae geon naen beukkeureo un han madi
chakapge dora on hang dang han mari
oh ireol suga
amana amana na na a i ya

Back to (*) (**) (***)

twingineun moseubae nan puk bbajyeo beoryeosseo
cheoeumen mollasseo geureoke nan ban haesseo
nan nan nan geurae jeongmal nan geurae
michyeo michyeo saeng gak jido mot haesseo

oh bajjak bajjak sogi tandan mariya
oh geudaen naye ge abe mariya
oh ireol suga
eojjeo na eojjeo na na na a i ya

Back to (*) (**)

oh love me love me baby yeah yeah ya
wanna hold me hold me oh ye bbi ye bbi
oh love me love me baby yeah yeah ya
wanna hold me hold me oh ye bbi ye bbi

na nana nana nana na nana
nana nana nana nana na nana
na nana nana nana na nana
nana nana nana nana na nana 

ini dia videonya pas lagi bawain lagu berjudul Ice Boy pada konser pertamanya di jepang, cekibrot aja langsung : 


 






 

Sabtu, 10 Desember 2011

Memaknai Ulang Keluh Kesah

A true story...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan dan kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih dan teratur. Suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya. 

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum dan berkata kepada sang ibu : "Ibu, harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan." Ibu itu kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. 

Virginia Satir melanjutkan : "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi." Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya. "Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu dan kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu." Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tersebut. "Sekarang bukalah mata ibu." Ibu itu membuka matanya. "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda." ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif."

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah. 

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder dan John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming). Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita, sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR ;
  • Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.
  • Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.
  • Untuk tagihan pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi.
  • Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.
  • Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.
  • Untuk bunyi Adzan yang keras dan sumbang dari loudspeaker surau terdekat, karena itu artinya saya masih bisa mendengar.
  • Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.
  • Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.
  • Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yang membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.
  • Untuk dst...

Sumber : http://www.kinantan.com/2011/07/jejak-di-karpet-sebuah-kisah-nyata.html