Senin, 16 Juli 2012

innocence

Hari semakin larut.. seketika aku teringat akan seseorang yang sejatinya pernah terukir di dalam hati ini. Bahagia memang yang kurasa, tak ada sedikitpun rasa kecewa tercipta untuknya. Anugrah cinta yang ku rasa tak terbendung jiwa, walau hanya secercah harapan dapat berdua dengannya. Sempat ku berfikir mencoba mengukir puisi cinta, yang tentunya tak seromantis cerita romeo-juliet dan tidak pula se-naif para pemilu kada. Namun inilah cinta, anugerah terindah dari yang maha kuasa yang takkan pernah mengajari  keburukan melainkan senantiasa menjunjung tinggi kearifan...

Oh.. madu
Betapa sulitnya aku mendapatkanmu
Betapa sulitnya aku mencarimu
Betapa sulitnya aku memperolehmu
Sedikitnya usaha yang telah kulakukan
Mengepakkan otot-otot sayapku hanya untukmu
Namun yang aku dapatkan hanyalah setetes bagian darimu

Oh.. madu
Mengertikah engkau apa yang terjadi
Setelah aku bersusah payah mendapatkanmu
Selagi aku berperang menjagamu
Semasa aku membangun keelokanmu
Dengan tubuh mungilku
Kugerakkan seluruh jiwa ragaku hanya untukmu

Oh.. madu
Sungguh berat rasanya dalam waktu yang singkat
Engkau tak lagi ada dalam kehidupanku
Seketika engkau direbut dan dirampas
secara paksa tanpa tersisa oleh manusia
setidaknya aku bersyukur
karena telah  ditakdirkan untuk selalu bersamamu

Oh.. madu


Anything for you